22 Nov 2022
1533 View
Jakarta – Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak pemerintah daerah turut membuat stimulus
untuk bersama-sama memulihkan penerbangan ke daerah. Hal ini perlu dilakukan
sebagai upaya bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan
sektor penerbangan, guna menjaga keberlangsungan konektivitas udara pasca
pandemi Covid-19.“Kami mengajak seluruh
pihak untuk bekerja sama membuat stimulus untuk konektivitas transportasi udara
di daerah-daerah, untuk memulihkan kembali sektor penerbangan setelah terdampak
covid-19,” ujar Menhub saat membuka rakor “Keberlangsungan Konektivitas
Transportasi Udara dan Dukungan Pemerintah Daerah”, di Jakarta, Selasa (22/11).Menhub mengungkapkan,
pemerintah melalui Kemenhub telah melakukan sejumlah upaya pemberian stimulus,
seperti: stimulus biaya kalibrasi penerbangan untuk keperluan kalibrasi
peralatan navigasi penerbangan dan peralatan bandar udara; stimulus Pelayanan
Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) pada tahun 2020; dan penerapan tarif PNBP sebesar
Rp.0,- (nol rupiah) terhadap jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan
pesawat udara (PJP4U) pada Bandara yang dikelola Kemenhub."Kami juga mendorong
kehadiran pemda berupa dukungan stimulus pelayanan transportasi udara agar
menjamin ketersediaan konektivitas di daerahnya, " kata Menhub.Menhub mengungkapkan,
sejumlah pemerintah daerah yang telah melakukan upaya nyata untuk memberikan
stimulus yakni di Toraja. Pemda setempat memberikan jaminan keterisian
penumpang atau block seat sekitar 60-70 persen dari total seat yang tersedia.“Pemprov dan Pemkab saling
sharing untuk melakukan block seat, sehingga saat ini sudah ada penerbangan dua
kali dari Makassar ke Toraja dan sekarang sudah menambah rute ke Balikpapan.
Pemberian block seat ini bisanya berlangsung 3-4 bulan pertama. Kami harap Pemda
lain juga melakukan hal yang sama,” ujar Menhub.Terdapat 2 (dua) model
dukungan yang diberikan Pemda, yakni: pertama, model non stimulus, yakni Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah dan semua stakeholder berkomitmen melaksanakan perjalanan
dengan transportasi udara. Kedua, model stimulus (insentif), yakni Pemda
memberikan subsidi biaya operasi pesawat (BOP), dan menjamin sejumlah tertentu
tempat duduk yang terjual (block seat).Selain dukungan pemda,
Menhub juga mendorong peran dari operator bandara dan maskapai untuk terus
meningkatkan kinerja penerbangannya. Misalnya yaitu: menambah jam operasional
di sejumlah bandara, sehingga pergerakan pesawat dapat lebih banyak dan dari
sisi operasional akan lebih efisien.Lebih lanjut Menhub juga
menyampaikan seiring dengan penurunan dan terkendalinya pandemi dan pelonggaran
mobilitas dan persyaratan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri dan Dalam Negeri,
ada tantangan baru yang harus dihadapi bersama, diantaranya yaitu: permintaan
pasar (demand) yang mulai meningkat namun dari sisi ketersediaan (supply)
jumlah armada maskapai menurun, kenaikan harga bahan bakar avtur, pelemahan
nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar yang berdampak pada peningkatan Biaya
Operasi Penerbangan yang cukup signifikan.Turut hadir Ketua Komisi V
DPR RI Lazarus, Sekretaris Jenderal Kemendagri Suhajar Diantoro, Wakil Gubernur
Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi,
perwakilan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, perwakilan daerah Provinsi
Jawa Tengah, perwakilan pemerintah daerah provinsi Sulawesi Tengah, jajaran
direksi maskapai penerbangan, dan pengurus INACA. (AH/RDL/LA/HT)
-
Biro Komunikasi dan Informasi Publik