JAKARTA - Pembangunan rel kereta double double track (DDT) Manggarai-Cikarang selain bertujuan untuk mempercepat perpindahan penumpang, juga ditujukan untuk memperlancar dan meningkatkan arus barang dari Cikarang Dry Port (CDP) di Cikarang menuju pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat melakukan peninjauan rel kereta DDT dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bekasi Minggu (4/10) mengatakan, selain untuk mempercepat arus penumpang, program pembangunan jalur kereta DDT ini sebagai salah satu strategi yang diindentifikasi dapat mengatasi permasalahan dwelling time.

Selama ini, hasil produksi industri-industri di kawasan industri di sekitar Cikarang, peti kemasnya diangkut oleh truk-truk kontainer melalui jalan darat. Selain menimbulkan kemacetan , truk-truk itu juga mengakibatkan kerusakan jalan dan tentunya penghaburan bbm.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko menjelaskan, rencana pembangunan DDT Manggarai-Cikarang ini sudah dilakukan pada tahun 2006. Selain untuk pengembangan jangka panjang, juga untuk menunjang hasil industri. Cikarang Dry Port sendiri dibangun sejak 2007 lalu dengan mengajukan pembangunan jalur kereta api.

Menhub mengatakan, jika jalur DDT sudah tersambung, nantinya truk-truk kontainer hanya beroperasi dari kawasan industri ke Cikarang Dry Port untuk selanjutnya diangkut dengan kereta api. Demikian juga bahan baku yang dibutuhkan industri, begitu turun dari kapal langsung di bawa ke kawasan industri dengan kereta api. ‘’Kalau ini berjalan dengan baik, otomatis dwelling time akan turun, karena pengiriman bisa lebih cepat” katanya. (JO)